Dugaan Kasus Kekerasan Santri di Parimo

Pimpinan Pesantren di Parimo Bantah Santri AWS Meninggal Akibat Kekerasan: Kami Siap Kooperatif

Ahmad menilai, informasi yang beredar di media sosial masih perlu diluruskan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Fadhila Amalia
Pixabay.com
ILUSTRASI KEKERASAN - Pimpinan Pondok Pesantren di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Ahmad Wargono, membantah keras dugaan bahwa santri berinisial AWS (14) meninggal akibat bullying dan kekerasan di lingkungan pesantren.kerasan 

“Yang ingin saya pertanyakan, di mana posisi anak santri saya selama itu? Kenapa kami baru dikabari setelah dibawa ke puskesmas lagi?” ungkapnya.

Baca juga: Festival Sastra Banggai Dimulai, Hadirkan Dee Lestari hingga Eka Kurniawan

Ahmad menilai, informasi yang beredar di media sosial masih perlu diluruskan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.

Ia meminta semua pihak untuk tidak berspekulasi dan menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian terkait penyebab pasti kematian santri tersebut.

“Kami sangat berduka, tapi kami juga ingin kebenaran berdasarkan hasil penyelidikan, bukan dari cerita di media sosial,” ujar Ahmad.

Menurutnya, pesantren siap memberikan dukungan penuh kepada aparat penegak hukum, termasuk menghadirkan santri dan guru dalam proses pemeriksaan.

“Kami akan terbuka dan kooperatif, karena kami juga ingin nama pesantren bersih dari tuduhan yang tidak benar,” pungkasnya.(*)

 

( TribunBreakingNews )

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved