Dugaan Kasus Kekerasan Santri di Parimo
Pimpinan Pesantren di Parimo Bantah Santri AWS Meninggal Akibat Kekerasan: Kami Siap Kooperatif
Ahmad menilai, informasi yang beredar di media sosial masih perlu diluruskan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.
Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Fadhila Amalia
“Yang ingin saya pertanyakan, di mana posisi anak santri saya selama itu? Kenapa kami baru dikabari setelah dibawa ke puskesmas lagi?” ungkapnya.
Baca juga: Festival Sastra Banggai Dimulai, Hadirkan Dee Lestari hingga Eka Kurniawan
Ahmad menilai, informasi yang beredar di media sosial masih perlu diluruskan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.
Ia meminta semua pihak untuk tidak berspekulasi dan menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian terkait penyebab pasti kematian santri tersebut.
“Kami sangat berduka, tapi kami juga ingin kebenaran berdasarkan hasil penyelidikan, bukan dari cerita di media sosial,” ujar Ahmad.
Menurutnya, pesantren siap memberikan dukungan penuh kepada aparat penegak hukum, termasuk menghadirkan santri dan guru dalam proses pemeriksaan.
“Kami akan terbuka dan kooperatif, karena kami juga ingin nama pesantren bersih dari tuduhan yang tidak benar,” pungkasnya.(*)
TribunBreakingNews
Kabupaten Parigi Moutong
Pondok Pesantren
Ahmad Wargono
AWS
Kapolsek Lambunu
Polda Sulawesi Tengah
RSUD Raja Tombolotutu Tinombo
| UPTD PPA Parimo Akan Beri Penguatan Psikologis bagi Santri di Ponpes Tempat Korban Belajar |
|
|---|
| UPTD PPA Parigi Moutong Tunggu Hasil Penyidikan Kasus Dugaan Bullying Santri yang Meninggal |
|
|---|
| Anggota DPRD Parimo Minta Pengawasan Ketat di Ponpes Pasca Kasus Bullying Santri Meninggal |
|
|---|
| Kasus Bullying Santri, DPRD Parimo Desak Pemda Bertindak Cepat dan Profesional |
|
|---|
| Santri Meninggal di RS Parimo, Ponpes Pertanyakan Keberadaan Korban Sebelum Dirujuk |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.