Dugaan Kasus Kekerasan Santri di Parimo

Keluarga Ungkap Santri AWS Kerap Diancam Kakak Kelas Sebelum Meninggal

AWS yang duduk di kelas 1 SMP itu meninggal dunia pada Selasa, 14 Oktober 2025. Kematian korban diduga akibat kekerasan di lingkungan pondok.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Fadhila Amalia
Ladbible
DUGAAN KASUS KEKERASAN - Keluarga santri berinisial AWS (14) mengungkap korban kerap mendapat ancaman dari kakak kelasnya di salah satu pondok pesantren di Parigi Moutong. 

Setelah mendapat perawatan lanjutan, kondisi korban tak juga membaik.

Baca juga: Deputi Kemenkop UKM Hadiri Workshop Strategi UMKM Sulteng Menuju Pasar Global

Sekitar pukul 03.15 WITA, AWS dinyatakan meninggal dunia.

RS mengaku tidak bisa menerima kematian anaknya karena terdapat luka lebam di beberapa bagian tubuh saat dimandikan.

“Saat di puskesmas, anak saya juga sempat mengaku sering dijambak, ditendang, bahkan dilempar tong sampah,” ungkapnya.

Keluarga lalu melaporkan kasus ini ke Polda Sulawesi Tengah untuk diselidiki lebih lanjut.

Mereka juga meminta pendampingan hukum dari dinas terkait.

“Kami ingin kebenaran terungkap. Anak saya tidak nakal, dia hanya takut,” tegas RS dengan mata berkaca-kaca.

Baca juga: Deputi Kemenkop UKM Hadiri Workshop Strategi UMKM Sulteng Menuju Pasar Global

Menurut keluarga, hingga kini pihak pondok pesantren belum menyampaikan permintaan maaf maupun belasungkawa.

Jenazah AWS dimakamkan di Kabupaten Donggala, tempat keluarga besarnya berasal.

“Kami berharap tidak ada lagi anak lain yang mengalami hal seperti ini,” pungkasnya.(*)
 

( TribunBreakingNews )

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved