Parigi Moutong Hari Ini

BMKG: Parigi Tetap Berisiko Terdampak Gempa Meski Tak Dilewati Sesar Langsung

Berdasarkan data BMKG periode 2014–2024, Kota Parigi tidak memiliki titik episenter gempa karena tidak dilewati sesar langsung.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Fadhila Amalia
Faaiz/TribunPalu
PERINGATAN - Kepala Stasiun Geofisika Palu, Sujabar, mengingatkan warga Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, tetap waspada meski pusat kota tidak dilewati sesar gempa secara langsung. 

Untuk menilai risiko lokal, tim Stasiun Geofisika Palu melakukan mikrozonasi di 81 titik Kota Parigi antara Oktober 2024 hingga Maret 2025.

“Data mikrozonasi membantu kami memahami efek gempa di setiap wilayah kota,” kata Sujabar.

Menurutnya, hasil mikrozonasi menunjukkan frekuensi dominan getaran antara 0,26 hingga 2,91 Hz.

Baca juga: DPRD Donggala Sahkan Perubahan Perumda Sakaya Membangun Menjadi Perseroda Donggala Maju Berjaya

Tanah keras menghasilkan getaran cepat sehingga bangunan harus fleksibel.

"Sedangkan tanah lunak menghasilkan getaran lambat sehingga konstruksi perlu lebih kaku," tambah dia.

Dia menjelaskan, Kota Parigi memiliki topografi meningkat ke arah daratan dengan ketinggian rata-rata di atas 50 meter.

Tiga jenis batuan utama memengaruhi amplifikasi gempa.

Langkah mitigasi lain, kata dia, meliputi sosialisasi kesiapsiagaan, pemetaan zona rawan gempa, serta pengawasan desain bangunan di wilayah perkotaan.

“Pahami potensi gempa, jangan panik, dan bangun infrastruktur sesuai standar,” kata Sujabar.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Rabu 22 Oktober 2025, Emas Antam Merosot, Turun Rp177 Ribu Per Gram

Dia menambahkan, masyarakat Parigi sudah berpengalaman menghadapi getaran gempa hampir setiap tahun.

“Pengalaman warga membantu warga parigi lebih siap menghadapi gempa,” pungkasnya.(*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved