Puasa Ramadhan 2021

3 Hal yang Harus Diperhatikan saat Berolahraga di Bulan Puasa Ramadhan

Olahraga di bulan Ramadhan tetap dianjurkan, namun harus memperhatikan hal-hal berikut ini. Jika tidak, maka bisa mngganggu kesehatan tubuh saat puasa

hellosehat.com
ILUSTRASI - Hal yang perlu diperhatikan saat berolahraga di bulan puasa. 

TRIBUNPALU.COM - Meski dalam kondisi berpuasa di Bulan Ramadhan, olahraga tetap harus dijalankan sesuai protokol yang ada.

Meskipun tubuh tidak mendapat asupan apapun saat berpuasa, pegiat olahraga tetap bisa melakukannya.

Dikutip Tribunpalu.com dari tayangan SKWAD Fitness di kanal YouTube, olahraga yang dianjurkan saat berpuasa adalah olahraga ringan.

Sedangkan olahraga berat tidak diajurkan untuk dilakukan di bulan puasa.

Baca juga: Mengapa Usai Berolahraga Dianjurkan Berbuka Puasa dengan Makanan Manis? Ini Penjelasannya

Baca juga: Seleksi POPDA Kota Palu 2021 Dibuka, Pelajar Bersaing di 6 Cabang Olahraga

Baca juga: Tips Tetap Olahraga saat Puasa Namun Tidak Membuat Badan Lemas, Gimana Caranya? Simak di Sini

Ilustrasi olahraga jalan santai.
Ilustrasi olahraga jalan santai. (agoramedia.com)

Hal ini dapat menyebabkan kerusakan otot serta peningkatan hormon stres dalam tubuh manusia.

Beberapa jenis olahraga ringan yang dimaksud adalah jalan cepat, jogging, yoga, dan bersepeda.

Keempat jenis olahraga itu bisa dilakukan 2 hingga 3 kali dalam sehari, dengan masing-masing durasi 30 menit.

Selain itu, dikutip dari Khaleej Times, dokter spesialis keolahragaan Dr Javaid Shah mengatakan berolahraga saat berpuasa sebenarnya dapat membuat otak, neuro-motor, dan serat otot tetap muda secara biologis.

Berikut informasikan 3 hal yang perlu diperhatikan saat berolahraga di bulan puasa yang TribunPalu lansir dari laman Kompas.com:

Baca juga: Tips Anti Lemas saat Jalankan Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan: dari Olahraga hingga Rajin Gosok Gigi

Baca juga: Jadikan Tubuh Tetap Sehat dan Kuat saat Puasa Ramadan dengan Olahraga Ringan Ini

Waktu

Pemilihan waktu sama saja dengan pemilihan jenis olahraga yang akan dilakukan.

Dokter spesialis kedokteran olahraga, dr Michael Triangto, Sp.KO mengatakan, olahraga yang menguras banyak tenaga bisa dilakukan setelah berbuka.

Sementara itu untuk olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang, bisa dilakukan saat menjelang berbuka.

Ia menyarankan untuk melakukan olahraga ringan sebanyak 3 hingga 5 kali dalam seminggu.

Baca juga: Jadikan Tubuh Tetap Sehat dan Kuat saat Puasa Ramadan dengan Olahraga Ringan Ini

Baca juga: Mengaku Sangat Suka pada Kiwil, Foto Seksi Model Panas dan Presenter Olahraga Ini Jadi Sorortan

Waktu yang dibutuhkan ialah 150 menit.

"Kalau olahraga tiga kali dalam seminggu, berarti masing-masing 50 menit. Kalau 5 kali seminggu, masing-masing 30 menit," kata Michael pada Kompas.com, Rabu (29/04/2020).

Intensitas

Untuk menjaga tubuh tetap bugar, hindari olahraga dengan intensitas tinggi sebelum berbuka puasa.

Salah satu tanda olahraga yang berintensitas tinggi ialah dengan menstabilkan denyut nadi agar berada di angka lebih dari 150 per menit.

Selain itu, dr Michael menyebut cara lain yang bisa digunakan untuk mengetahui intensitas olehraga ialah dengan melakukan talk test.

Baca juga: Tips Hilangkan Stres Ala Neng Korona: Sehat dengan TikTok dan Selalu Bawa Tas Olahraga

Baca juga: Kronologi Guru Olahraga Cabuli Muridnya 11 Kali, Modus Bujuk Rayu Dicetak Jadi Atlet Nasional

Jika pola pembicaraan masih lancar tanpa terbata-bata, maka intensitas olahraga masih terbilang ringan.

Namun bila pola pembicaraan tidak teratur bahkan tak bisa berbicara, maka hal tersebut merupakan tanda olahraga yang dilakukan berintensitas tinggi.

"Intensitas ringan berarti Anda masih bisa berbicara dengan lancar tanpa terbata-bata. Intensitas sedang, berarti Anda masih bisa berbicara walaupun terengah-engah," kata Michael.

Jenis Olahraga

Keadaan tubuh sangat dipengarui oleh jenis olahraga yang dilakukan seseorang saat sedang berpuasa.

Diwartakan Arab News oleh Kompas.com, olahraga yang bisa dilakukan sata puasa ialah olahraga yang bisa melatih ketahanan otot.

Misalnya squat, push up, linge dan beberapa olahraga sejenis yang bisa membantu massa otot.

Olahraga kardio dengan intensitas tinggi disarankan untuk tidak dilakukan.

Baca juga: Hobi Olahraga, Zeezee Shahab: Intinya Bukan Sekadar Kurus atau Berhasil Turunkan Berat Badan

Hal tersebut lantaran bisa memakan simpanan glikogen dan memaksa tubuh menggunakan protein untuk kebutuhan energi.

Maka massa otot akan melemah bahkan bisa hilang begitu saja.

Jika menghendaki untuk melakukan olahraga kardio, diimbau untuk memilih kardio rendah seperti jalan sore sebelum berbuka puasa.

(TribunPalu.com/Hakim)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved