Donggala Hari Ini

Sejumlah Fasilitas di Perpustakaan Daerah Kabupaten Donggala Tidak Memadai

Sejumlah fasilitas tidak berfungsi seperti ruang Internet/IT yang berada di lantai dua. Fasilitas pendukung lainnya seperti pendingin ruangan.

|
Penulis: Misna Jayanti | Editor: Fadhila Amalia
Misna/TribunPalu.com
Kondisi gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Donggala yang rusak pasca bencana gempa dan tsunami 2018 belum juga diperbaiki. Fasilitas yang tidak memadai menjadi salah satu alasan kunjungan masyarakat nyaris nol. 

Laporan Wartawan TribunPalu, Misna Jayanti

TRIBUNPALU.COM, DONGGALA - Kondisi gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Donggala yang rusak pasca bencana gempa dan tsunami 2018 belum juga diperbaiki.

Fasilitas yang tidak memadai menjadi salah satu alasan kunjungan masyarakat nyaris nol.

Hal itu diungkapkan Kabid Layanan, Dinas Perpusatakaan Kabupaten Donggala, Aguslin saat ditemui diruang kerjanya, Kelurahan Gunung Bale, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa (27/5/2025) siang.

Baca juga: Pengendara Resah Material Lumpur Masih Tutupi Jalan Ahmad Yani Luwuk Banggai

Pantauan TribunPalu.com, sejumlah fasilitas tidak berfungsi seperti ruang Internet/IT yang berada di lantai dua. Fasilitas pendukung lainnya seperti pendingin ruangan juga tidak berfungsi lagi.

Selain itu, sejumlah dinding didalam ruangan nampak retak menunjukan tanda-tanda kerusakan.

Aguslin mengatakan kondisi gedung perpustakaan saat ini sangat memprihatinkan. Tingkat kunjungan masyarakat juga sangat rendah hingga nyaris nihil.

"Karena melihat kondisi gedung belum memadai ini dan jumlah kunjungannya nihil, maka kami juga melakukan kunjungan langsung ke sekolah dan beberapa organisasi kemasyarakatan melalui perpustakaan keliling," ujarnya.

Baca juga: Matangkan Persiapan, Pemda Parimo Target Naik Predikat Kabupaten Layak Anak

Ia mengungkapkan bahwa hingga kini, kondisi fisik gedung perpustakaan daerah itu belum mengalami perbaikan signifikan sejak terdampak bencana gempa dan tsunami pada tahun 2018 lalu. Termasuk lantai dua gedung itu saat ini tidak lagi difungsikan.

"Gedung ini butuh perbaikan, sampai sekarang belum ada perbaikan pasca bencana gempa dan tsunami 2018 lalu. Belum ada sentuhan, jadi ini kami upayakan dengan alokasi dana DAK untuk memperbaiki atau merehab gedung ini," ungkap Aguslin.

Menurutnya, bukan hanya kerusakan fisik, tetapi standar kenyamanan dan kelayakan gedung perpustakaan pun belum terpenuhi. Beberapa aspek penting seperti pencahayaan, tata letak buku, suasana ruangan, hingga fasilitas baca belum sesuai standar layanan perpustakaan ideal.

"Kondisi perpustakaan saat ini belum standar, masih banyak yang perlu diperbaiki dari aspek penerangannya, tata pengaturan buku, suasananya juga, dan tempat orang membaca," jelasnya.

Baca juga: Raker Penilik Banggai Dorong Disiplin ASN dalam Menyukseskan Program Ade Kembali Sekolah

Ia menambahkan, dengan kondisi perpustakaan tersebut pihaknya memilih untuk proaktif menjangkau masyarakat dengan layanan perpustakaan keliling di sekolah hingga kecamatan yang ada di Kabupaten Donggala.

"Olehnya, kami melakukan perpustakaan keliling. Kami yang turun ke sekolah hingga kecamatan secara bergilir. Itulah selama ini yang sangat prioritas kami lakukan, supaya menyentuh anak didik," ungkapnya.

Baca juga: PT Vale Indonesia, Huayou dan Unhas Jalin Kolaborasi Program Edukasi Transformasi Teknologi

Kepala Bidang Layanan Perpustakaan itu berharap perbaikan gedung perpustakaan segera terealisasi agar pelayanan kepada masyarakat bisa lebih optimal.

"Kalau harapan paling tidak saya cuma bilang ya ini secepatnya untuk diperbaiki dan dilaksanakan agar apa yang menjadi keinginan kita bersama untuk meningkatkan literasi masyarakat bisa terwujud lebih cepat," harap Aguslin. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved