DPR Soroti Dampak Tarif Resiprokal AS, Dorong Diversifikasi Ekspor dan Perkuat Industri Lokal
Kebijakan ini diumumkan langsung oleh Presiden AS Donald Trump melalui surat yang ditujukan kepada Presiden RI Prabowo Subianto.
Biaya tambahan akibat tarif akan menurunkan daya saing produk Indonesia di pasar AS, memperbesar peluang bagi negara kompetitor seperti Vietnam, Meksiko, atau Bangladesh untuk mengisi kekosongan pasar.
Selain itu, pelaku usaha dalam negeri juga dihadapkan pada ketidakpastian yang lebih tinggi karena perubahan kebijakan mendadak tanpa adanya masa transisi yang memadai.
Baca juga: Bupati Parimo Soal Isu PPPK Siluman: Saya Baru Dengar, Kalau Ada Akan Kita Telusuri
Peluang di Tengah Tantangan: Tiga Strategi Disarankan
Meski situasi ini menimbulkan tekanan terhadap ekspor, Anis Byarwati menekankan bahwa Indonesia tidak boleh terpaku pada sisi negatifnya.
Ia menyarankan agar pemerintah memanfaatkan kondisi ini sebagai peluang untuk melakukan transformasi ekonomi dan mengurangi ketergantungan terhadap pasar tertentu.
1. Diversifikasi Pasar Ekspor
Anis mendorong pemerintah dan pelaku industri untuk memperluas jangkauan ekspor ke pasar non-tradisional seperti Asia Selatan, Afrika, Timur Tengah, dan Eropa Timur.
"Pasar-pasar alternatif ini memiliki pertumbuhan ekonomi yang positif dan tingkat permintaan yang mulai meningkat. Kita harus bisa masuk lebih awal dan membangun relasi dagang yang berkelanjutan," ujarnya.
2. Penguatan Industri Domestik dan Substitusi Impor
Menurut Anis, situasi ini menjadi momentum untuk memperkuat industri dalam negeri, termasuk mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk masuk ke rantai pasok nasional.
"Kalau kita juga menaikkan tarif atas barang impor AS, maka produk lokal akan lebih kompetitif di pasar domestik. Ini bisa membuka ruang lebih besar bagi UMKM untuk berkembang, khususnya dalam skema substitusi impor," kata Anis.
3. Peluang Perundingan Dagang Baru
Kebijakan AS bisa menjadi pendorong bagi Indonesia untuk memperkuat negosiasi dagang bilateral maupun regional, termasuk dalam kerangka ASEAN, RCEP, atau skema bilateral dengan negara-negara mitra non-AS.
"Ini bisa menjadi pintu masuk bagi Indonesia untuk menegosiasikan ulang hubungan dagang dengan AS, atau mencari kerja sama ekonomi baru yang lebih adil dan saling menguntungkan," jelasnya.
Beredar Isu Mundur, Pasha Ungu: Belum Setahun di DPR, Tidak Mungkin Saya Mundur |
![]() |
---|
Kementerian Haji Bakal Terbentuk, Nonmuslim Bisa Jadi Petugas, Kuota Ditentukan Menteri |
![]() |
---|
Menteri Bahlil Lahadalia dan Tokoh Alkhairaat Bahas Perjuangan Rakyat Jelang Musda Golkar |
![]() |
---|
Menteri Bahlil Lahadalia Kunjungi Kota Palu, Pererat Silaturahmi Golkar dan Alkhairaat |
![]() |
---|
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Kunjungi Ketua PB Alkhairaat Jelang Musda Golkar Sulteng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.