Jembatan Penghubung di Parimo Ambruk

BREAKINGNEWS: Jembatan Penghubung Ambruk Diterjang Banjir, Warga Dua Desa Parimo Terisolasi

Kepala BPBD Parigi Moutong, Rivai, menegaskan kebutuhan mendesak saat ini adalah pembangunan jembatan darurat.

|
Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Fadhila Amalia
Handover
JEMBATAN AMRUK - Warga Desa Sipotan dan Desa Bugis Utara, Kecamatan Tomini, Kabupaten Parigi Moutong, masih terisolasi akibat putusnya jembatan penghubung dua desa. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Warga Desa Sipotan dan Desa Bugis Utara, Kecamatan Tomini, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, masih terisolasi akibat putusnya jembatan penghubung dua desa.

Jembatan tersebut rusak parah setelah banjir melanda wilayah itu pada Jumat sore kemarin.

Hingga Senin (14/9/2025), akses antar desa belum bisa dipulihkan.

Baca juga: Harga HP Realme Terbaru: Realme C53, Realme C75, Realme 14 5G, Realme GT 7, Realme P3

Kepala BPBD Parigi Moutong, Rivai, menegaskan kebutuhan mendesak saat ini adalah pembangunan jembatan darurat.

"Mobilitas warga benar-benar terganggu karena jembatan tidak bisa dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat," kata Rivai, Senin (14/9/2025).

Saat ini, dia masih melakuka koordinasi dengan bidang tanggap darurat dalam penanganan jembatan tersebut.

Menurutnya, jembatan itu merupakan jalur vital yang sehari-hari digunakan warga untuk bekerja, sekolah, dan beraktivitas.

Baca juga: Ketua OSIS SMA 5 Palu: Saya Pernah Dipaksa Berbohong soal Dana BOS

Meski banjir tidak menimbulkan korban jiwa, dampak sosial sangat terasa karena akses masyarakat lumpuh.

"Data sementara menunjukkan nihil kerusakan rumah warga, tidak ada pengungsian, serta tidak ada korban luka maupun meninggal dunia," ujarnya.

BPBD Parigi Moutong melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) sudah turun ke lokasi.

Mereka melaksanakan kaji cepat serta berkoordinasi dengan aparat desa.

Rivai menyebutkan, hasil kajian menunjukkan jembatan darurat menjadi solusi jangka pendek agar aktivitas masyarakat bisa kembali berjalan.

Baca juga: Gubernur Sulteng Terima Audiensi KPID, Dorong Penguatan Penyiaran dan Tanggap Hoaks

"Jika jembatan darurat tidak segera dibangun, warga akan kesulitan mengakses pelayanan dasar, termasuk pendidikan dan kesehatan," jelasnya.

Selain itu, terputusnya akses membuat distribusi barang kebutuhan pokok antar desa ikut terhambat.

Rivai menambahkan, pembangunan jembatan permanen akan tetap menjadi kebutuhan jangka panjang.

Namun, saat ini fokus utama adalah jembatan darurat.

Ia mengingatkan masyarakat agar tetap waspada karena intensitas hujan di Kabupaten Parigi Moutong masih cukup tinggi.

Baca juga: Akses Palu-Parigi Moutong Kebun Kopi Sempat Terputus Akibat Longsor, Kini Sudah Normal Bertahap

"Kami mengimbau warga untuk mengikuti informasi resmi dari BPBD dan BMKG, serta segera melapor jika ada keadaan darurat," katanya.

Rivai menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan pemerintah desa serta instansi terkait.

"Kami berharap penanganan segera dilakukan agar masyarakat bisa kembali beraktivitas normal," tutupnya.

Desa Matolele

Desa Matolele adalah sebuah desa di Kecamatan Parigi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Meskipun informasi mengenai sejarah awal pembentukan Desa Matolele tidak tersedia secara spesifik, perkembangan desa ini lebih banyak diceritakan melalui tantangan dan kondisinya saat ini.

Kondisi dan Tantangan

Desa Matolele dikenal dengan kondisi geografisnya yang sulit, terutama terkait akses jalan. Beberapa poin penting yang mencerminkan perjuangan desa ini adalah:

Akses Jalan yang Sulit: Jalan menuju Desa Matolele dilaporkan dalam kondisi rusak parah dan belum diaspal selama hampir 40 tahun.

Kondisi ini sangat menghambat mobilitas warga, terutama para petani yang kesulitan mengangkut hasil pertanian mereka ke pasar.

Bencana Banjir: Desa ini juga rentan terhadap bencana banjir.

Pada beberapa kesempatan, banjir bandang yang terjadi telah memutuskan jembatan penghubung utama desa, sehingga melumpuhkan aktivitas warga, termasuk akses anak-anak ke sekolah dan warga yang membutuhkan layanan kesehatan.

Upaya Penanganan: Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, melalui BPBD, telah melakukan peninjauan dan mengambil langkah-langkah darurat, seperti berencana membangun jembatan darurat untuk memulihkan akses warga yang terputus.

Meskipun demikian, semangat gotong royong warga Desa Matolele tetap kuat.

Masyarakat desa sering kali berinisiatif untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak secara swadaya sambil menunggu bantuan pemerintah.(*)

( TribunBreakingNews )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved