Sulteng Hari Ini
Himpsi Petakan Gangguan Psikologis Siswa Pascagempa Poso, Kebanyakan Alami Kecemasan
Dari 456 siswa yang mengikuti asesmen, sebanyak 316 siswa SD dan 119 siswa SMP menunjukkan gejala stres pascabencana.
Penulis: Zulfadli | Editor: Fadhila Amalia
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli
TRIBUNPALU.COM, PALU – Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) mengungkap hasil pemetaan kondisi psikologis siswa penyintas Gempa Bumi di Kabupaten Poso yang terjadi pada 17 Agustus 2025 lalu.
Dari asesmen awal terhadap 456 siswa di 31 sekolah terdampak, sebagian besar anak menunjukkan gejala kecemasan dan ketegangan yang berpotensi memburuk jika tidak ditangani.
Baca juga: 31 Sekolah Terdampak Gempa Poso Dapat Layanan Dukungan Psikososial dari Himpsi
Ketua Umum Himpsi, Andik Matulessy, menyebut pemetaan tersebut dilakukan pada September 2025 sebagai langkah awal sebelum pelaksanaan Program Dukungan Psikososial yang berlangsung 19–26 November 2025 di Palu dan Kabupaten Poso.
“Hasil asesmen menunjukkan cukup banyak siswa, terutama jenjang SD dan SMP, yang mengalami kecemasan, kekhawatiran, dan ketegangan. Ini tanda bahwa mereka membutuhkan pendampingan lanjutan,” jelas Andik dalam sesi konferensi pers, Rabu (19/11/2025).
Dari 456 siswa yang mengikuti asesmen, sebanyak 316 siswa SD dan 119 siswa SMP menunjukkan gejala stres pascabencana.
Temuan ini menjadi dasar Himpsi dan Direktorat PKPLK Kemendikdasmen untuk merancang intervensi pemulihan trauma secara terstruktur.
Baca juga: Polisi Sita 60 Kg Sabu Asal Malaysia dari 5 Tersangka di Donggala, Terbanyak Sepanjang 2025
Program pemulihan yang digelar selama sepekan tersebut mencakup trauma healing untuk siswa PAUD hingga SMA, pelatihan psychological first aid bagi guru, integrated drill procedure untuk kesiapsiagaan bencana, serta pendampingan lanjutan bagi siswa yang menunjukkan gejala psikologis menetap.
Selain itu, sebanyak 1.625 siswa dan 125 guru masuk dalam sasaran utama program dukungan psikososial tahun ini.
“Tidak semua penyintas membutuhkan layanan lanjutan, karena resiliensi tiap individu berbeda. Namun bagi siswa yang memperlihatkan gejala berkelanjutan, kami siapkan skema pendampingan rekonstruktif,” kata Andik.
Baca juga: Kontingen Sulawesi Tengah Raih Prestasi di Olimpiade Madrasah Indonesia 2025
Program ini juga dilengkapi pentas seni sebagai indikator pemulihan emosional, serta pemberdayaan sumber daya lokal agar sekolah dapat melanjutkan pendampingan secara mandiri.
Himpsi menegaskan bahwa pemetaan psikologis merupakan langkah krusial untuk memastikan penanganan pascabencana tidak hanya berfokus pada fisik, tetapi juga pemulihan mental penyintas, terutama anak-anak.(*)
Sulawesi Tengah
Andik Matulessy
Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI)
Gempa Bumi
Kabupaten Poso
PKPLK
SMP
| 31 Sekolah Terdampak Gempa Poso Dapat Layanan Dukungan Psikososial dari Himpsi |
|
|---|
| Kontingen Sulawesi Tengah Raih Prestasi di Olimpiade Madrasah Indonesia 2025 |
|
|---|
| Cek Daftar Prediksi UMP 2026 di 38 Provinsi, Sulteng Tembus Rp3,2 Juta Jika Naik 10,5 Persen |
|
|---|
| Kajati Sulteng Hadiri Rakor Evaluasi Program Prioritas Nasional di Luwuk |
|
|---|
| Tiga Pekan Menjabat, Kapolda Sulteng Tangkap Pengedar 60 Kg Sabu |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/Himpsi-Petakan-Gangguan-Psikologis-Siswa-Pascagempa-Poso-Kebanyakan-Alami-Kecemasan.jpg)