Idul Adha 2025

Benarkah Kambing Lebih Berbahaya dari Dagingnya Dari Sapi? Ini Penjelasan Dokter

Bukan daging kambingnya yang salah, tetapi kombinasi bahan tambahan seperti garam, gula, dan penyedap rasa berlebihan yang membuat tubuh rentan.

Editor: Fadhila Amalia
Tribunnews.com
ILUSTRASI - Menjelang dan sesudah Hari Raya Idul Adha, Daging Kambing menjadi salah satu bahan pangan yang banyak dikonsumsi masyarakat. Namun, tak sedikit pula orang yang menghindari Daging Kambing dengan alasan bisa menyebabkan tekanan darah naik.  

Banyak orang yang langsung mengolah seluruh daging kurban sekaligus, padahal daging bisa disimpan dalam freezer hingga tiga bulan.

Ia mengingatkan agar masyarakat tidak rakus saat menyantap daging kurban. 

Baca juga: Banjir Maleali Parimo: 70 KK Terdampak, Korban Butuh Makanan Siap Saji

“Kalau istilahnya orang Indonesia ya jangan geragas lah. Enggak boleh geragas, enggak boleh rakus lah. Dan Idul Kurban kan kita harus bersyukur ya. Maksudnya bersyukur dan berbagi, kita juga enggak boleh lah langsung habiskan saat itu juga,” katanya.

Terakhir, dokter juga menyoroti bahwa anggapan buruk soal daging kambing sudah terbentuk sejak lama. 

Banyak yang merasa bahwa kambing “lebih jahat” dari sapi, padahal secara kandungan gizi, daging kambing tidak kalah bahkan cenderung lebih baik.

“Itu mungkin mindset yang kita dapat dari awal ya. Kita ditanamkan kalau kambing itu lebih jahat, lebih ini, lebih itu, pokoknya lebih buruk lah daripada sapi. Tapi kan secara ilmu itu kandungannya bagus, maksudnya lebih bagus lah daripada sapi,” tutupnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved