Hestiwati mengatakan, Parigi Moutong sudah memiliki Peraturan Bupati tentang penanganan bencana.
Menurut Yulia, status eliminasi hanya bisa dicabut jika terjadi kejadian luar biasa (KLB) selama tiga tahun berturut-turut.
Dari total kasus tersebut, Kecamatan Moutong tercatat sebagai wilayah dengan jumlah tertinggi dan menjadi prioritas penanganan.
Ia meminta Kepala Dinas Kesehatan Parigi Moutong segera menindaklanjuti hasil akreditasi agar layanan puskesmas.
Hal itu disampaikannya saat membuka kegiatan penilaian BLUD 22 Puskesmas se-Kabupaten Parigi Moutong, Senin (4/8/2025).
Sementara RRB atau Rekam Rawat Berbasis Digital digunakan untuk pencatatan layanan kesehatan secara daring.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Parigi Moutong, I Gede Widiada, mengatakan penyiapan dokumen BLUD telah dimulai sejak pertengahan 2024.
Proyek itu ditarget selesai sebelum HUT ke-80 RI, sekaligus mendukung mobilitas warga dalam perayaan hari kemerdekaan.
Pejabat yang berganti meliputi Kasat Intelkam, Kasat Tahti, Kasipropam, serta empat kapolsek: Sausu, Moutong, Kasimbar, dan Ampibabo.
Kapolres Parigi Moutong, AKBP Agustian Hendrawan Nugraha memimpin langsung jalannya upacara tersebut.
Wakil Bupati Parigi Moutong, Abdul Sahid, menanggapi kritikan dan masukan peserta diskusi tambang
Menurut Fahri, MTQ bukan sekadar perlombaan, melainkan ruang untuk menjunjung tinggi nilai akhlak, keadilan, dan marwah Al-Quran.
Hal itu disampaikan usai terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Kabupaten (Muskab) Ke-V PMI Parigi Moutong, Jumat (1/8/2025).
Senam bersama menjadi kegiatan utama yang digelar di badan jalan depan kantor bupati, sejak pukul 06.00 WITA.
Menurut Rival, wacana tanpa rekomendasi konkret bagi pemerintah daerah tidak akan menyelesaikan masalah.
Warga mengeluhkan aktivitas tambang pasir atau Galian C yang beroperasi di Dusun 1 Desa Baliara, Kecamatan Parigi Barat.
Seorang warga menyampaikan, dulunya air sungai Olaya sangat jernih saat ia masih bersekolah.
Seluruh peserta musyawarah sepakat mengusulkan satu nama, yakni Hj Hestiwati Nanga.
Kepala Desa Gangga, David Rahasia, menyebut desanya menjadi salah satu lokus stunting di Kabupaten Parigi Moutong.
Namun hingga kini, proses pengusulan masih terkendala karena dokumen tanah belum diterbitkan oleh pemerintah desa setempat