Sulteng Hari Ini

15 Tahun Beroperasi, UPT Lab Lingkungan DLH Sulteng Masih Kekurangan Alat dan SDM

Ia menyebut, sejumlah perusahaan, termasuk rumah sakit, telah memanfaatkan layanan pengujian di laboratorium itu. 

|
Penulis: Zulfadli | Editor: Fadhila Amalia
ZULFADLI/TRIBUNPALU.COMZ
FASILITAS DAN TENAGA ANALIS TERBATAS - Kepala UPT Laboratorium Lingkungan Hidup DLH Sulteng, Sitti Nurbaya. UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Tengah masih menghadapi keterbatasan fasilitas dan tenaga analis meski telah beroperasi selama 15 tahun. 

Selain melayani pengujian, UPT Lab Sulteng juga menjadi pembina bagi laboratorium lingkungan hidup di kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah.

Baca juga: Sinopsis Film Horor Rest Area! Teror Hantu Kresek di Malam Hari, Tayang 2 Oktober 2025

Saat ini, laboratorium Lingkungan Hidup diKab Donggala dan Kabupaten Tojo Una-Una (Ampana)sudah terakreditasi, sedangkan Kabupaten Parigi Moutong dan Kab Buol ditargetkan menyusul pada 2026.

Dari sisi capaian PAD, Sitti menyebut realisasi selalu melampaui target. 

“Waktu akreditasi tahun 2022, target PAD hanya Rp27 juta, tapi realisasinya bisa lebih dari Rp100 juta. Tahun kemarin 2024 mencapai Rp200 juta,” ujarnya. 

Untuk 2025, target PAD ditetapkan Rp293.109.675, dengan realisasi hingga Agustus sebesar Rp121.960.000.

Meski demikian, kendala utama tetap ada pada sumber daya manusia. 

“Kendala terbesar ada pada SDM analis. Saat ini, jumlah pegawai UPT Laboratorium Lingkungan Hidup sebanyak 25 orang, terdiri atas 7 PNS, 6 P3K, 4 analis PNS, 2 analis kontrak, serta 6 tenaga kontrak administrasi. Padahal, untuk laboratorium yang ideal, jumlah tenaga analis seharusnya lebih banyak,” papar Nurbaya.

Menurut Sitti, tenaga analis harus memiliki keahlian khusus di bidang mikrobiologi, kimia, fisika, dengan mempunyai Sertifikat ISO IEC:17025. 

Karena itu, pelatihan, sosialisasi, dan uji kompetensi menjadi syarat mutlak.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Selasa 16 September 2025, Emas Antam Naik, Harga Segram Rp 2,105,000

Ia optimistis, jika fasilitas dan SDM diperkuat, potensi PAD laboratorium bisa mencapai miliaran rupiah. 

“Harapan saya, pemerintah lebih memperhatikan UPT Lab ini, baik dari sisi peralatan maupun SDM. Karena selain menghasilkan PAD, keberadaan laboratorium juga sangat penting untuk mendukung perusahaan-perusahaan dan menjaga kualitas lingkungan di Sulawesi Tengah,” pungkas Sitti.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sulawesi Tengah adalah "jantung" dari DLH, yang berfungsi menyediakan data akurat untuk pemantauan dan pengawasan lingkungan.

Laboratorium ini sudah beroperasi sejak tahun 2010 dan telah terakreditasi untuk pengujian air.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved