Sulteng Hari Ini
15 Tahun Beroperasi, UPT Lab Lingkungan DLH Sulteng Masih Kekurangan Alat dan SDM
Ia menyebut, sejumlah perusahaan, termasuk rumah sakit, telah memanfaatkan layanan pengujian di laboratorium itu.
Penulis: Zulfadli | Editor: Fadhila Amalia
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli
TRIBUNPALU.COM, PALU – UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Tengah masih menghadapi keterbatasan fasilitas dan tenaga analis meski telah beroperasi selama 15 tahun.
Kepala UPT Laboratorium Lingkungan Hidup DLH Sulteng, Sitti Nurbaya, mengungkapkan hal itu saat ditemui di ruang kerjanya di Jl Dr Suharso, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Senin (15/9/2025).
Diketahui, Laboratorium Lingkungan DLH Sulteng berdiri sejak Tahun 2010.
Pada 2018, instansi ini sempat mendapat bantuan fasilitas pendukung operasional, namun seluruhnya rusak saat bencana tsunami 28 September 2018 yang juga merusak kantor DLH Sulteng.
Sejak 2022, Laboratorium tersebut telah terakreditasi oleh KAN (KOMISI AKREDITASI NASIONAL) No LP-1679-IDN-SNI:IEC 17025:2017 (ISO/IEC 17025:2017) untuk 29 Parameter Air Limbah Air Higiene Sanitasi dan Air Sungai.
Selain itu, layanan yang tersedia mencakup pengujian udara ambien, kebisingan, dan mikrobiologi.
“Untuk air, misalnya pengujian air minum dalam kemasan galon atau air limbah. Tapi kalau debu, karena alat belum ada, kami belum bisa lakukan sendiri,” ujar Sitti.
Baca juga: Guru SMA Madani Palu Dinonaktifkan Usai Diduga Lakukan Pelecehan Seksual terhadap Siswi
Ia menyebut, sejumlah perusahaan, termasuk rumah sakit, telah memanfaatkan layanan pengujian di UPT Laboratorium Lingkungan .
Bahkan, laboratorium ini disebut sudah bisa menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Namun, keterbatasan peralatan masih menjadi hambatan.
“Untuk pengujian debu, kami belum punya alat sendiri. Jadi selama ini masih pinjam. Padahal masalah debu ini cukup krusial. Selain itu, masih banyak fasilitas dan alat lain yang kurang,” jelasnya.
Sitti menambahkan, laboratorium juga memiliki alat uji logam, tetapi saat ini tidak berfungsi maksimal karena mengalami kerusakan kecil.
Jika ada keterbatasan, pihaknya biasanya bekerja sama dengan laboratorium lain yang lebih lengkap.
Selain melayani pengujian, UPT Lab Sulteng juga menjadi pembina bagi laboratorium lingkungan hidup di kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah.
Baca juga: Sinopsis Film Horor Rest Area! Teror Hantu Kresek di Malam Hari, Tayang 2 Oktober 2025
Saat ini, laboratorium Lingkungan Hidup diKab Donggala dan Kabupaten Tojo Una-Una (Ampana)sudah terakreditasi, sedangkan Kabupaten Parigi Moutong dan Kab Buol ditargetkan menyusul pada 2026.
Dari sisi capaian PAD, Sitti menyebut realisasi selalu melampaui target.
“Waktu akreditasi tahun 2022, target PAD hanya Rp27 juta, tapi realisasinya bisa lebih dari Rp100 juta. Tahun kemarin 2024 mencapai Rp200 juta,” ujarnya.
Untuk 2025, target PAD ditetapkan Rp293.109.675, dengan realisasi hingga Agustus sebesar Rp121.960.000.
Meski demikian, kendala utama tetap ada pada sumber daya manusia.
“Kendala terbesar ada pada SDM analis. Saat ini, jumlah pegawai UPT Laboratorium Lingkungan Hidup sebanyak 25 orang, terdiri atas 7 PNS, 6 P3K, 4 analis PNS, 2 analis kontrak, serta 6 tenaga kontrak administrasi. Padahal, untuk laboratorium yang ideal, jumlah tenaga analis seharusnya lebih banyak,” papar Nurbaya.
Menurut Sitti, tenaga analis harus memiliki keahlian khusus di bidang mikrobiologi, kimia, fisika, dengan mempunyai Sertifikat ISO IEC:17025.
Karena itu, pelatihan, sosialisasi, dan uji kompetensi menjadi syarat mutlak.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Selasa 16 September 2025, Emas Antam Naik, Harga Segram Rp 2,105,000
Ia optimistis, jika fasilitas dan SDM diperkuat, potensi PAD laboratorium bisa mencapai miliaran rupiah.
“Harapan saya, pemerintah lebih memperhatikan UPT Lab ini, baik dari sisi peralatan maupun SDM. Karena selain menghasilkan PAD, keberadaan laboratorium juga sangat penting untuk mendukung perusahaan-perusahaan dan menjaga kualitas lingkungan di Sulawesi Tengah,” pungkas Sitti.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sulawesi Tengah adalah "jantung" dari DLH, yang berfungsi menyediakan data akurat untuk pemantauan dan pengawasan lingkungan.
Laboratorium ini sudah beroperasi sejak tahun 2010 dan telah terakreditasi untuk pengujian air.
Tugas utama UPT Laboratorium Lingkungan DLH Sulteng adalah menyediakan layanan pengujian untuk berbagai parameter kualitas lingkungan, antara lain:
Pengujian Air: Meliputi pengujian air minum, air limbah, dan sampel air lainnya.
Pengujian Udara Ambien: Mengukur kualitas udara di lingkungan sekitar.
Pengujian Kebisingan: Menganalisis tingkat kebisingan di suatu lokasi.
Pengujian Mikrobiologi: Menganalisis keberadaan mikroorganisme dalam sampel.
Data dari hasil pengujian ini sangat penting untuk membantu DLH dalam memantau dan menegakkan hukum terhadap kegiatan industri yang berpotensi mencemari lingkungan.
Baca juga: Pemprov Sulteng Bentuk Satgas PETI, Solusi Konkret Atasi Tambang Ilegal
Tantangan yang Dihadapi
Meskipun sudah beroperasi selama bertahun-tahun dan terakreditasi, UPT Laboratorium Lingkungan DLH Sulteng masih menghadapi beberapa tantangan, seperti:
Keterbatasan Peralatan: Banyak alat yang rusak akibat bencana alam tahun 2018 dan belum sepenuhnya diganti.
Untuk pengujian debu, misalnya, laboratorium masih harus meminjam alat dari pihak lain.
Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM): Jumlah staf organik dan tenaga honorer masih terbatas.(*)
Sulawesi Tengah
UPT Laboratorium
Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
DLH Sulteng
Kecamatan Palu Timur
Kelurahan Besusu Barat
Sitti Nurbaya
Sitti
UPT Lab Sulteng
SDM
Gubernur Sulteng Terima Audiensi KPID, Dorong Penguatan Penyiaran dan Tanggap Hoaks |
![]() |
---|
Kembali ke Sekolah Lama, Wakapolda Sulteng Pimpin Upacara Hingga Sujud Syukur di SMAN 1 Palu |
![]() |
---|
Sulteng Raih Predikat A SAKIP, Anwar Hafid Ingin Level Lebih Tinggi di 2026 |
![]() |
---|
Gubernur Anwar Hafid Tekankan Percepatan Anggaran dan Akuntabilitas Kinerja Pemprov Sulteng |
![]() |
---|
Ketum BKPRMI Lantik Pengurus Wilayah Sulteng 2025–2030, Dorong Peran Strategis Remaja Masjid |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.