Parigi Moutong Hari Ini

Komisi II DPRD Parimo Sayangkan Disperindag Tak Siapkan Bydesign Penataan Pasar Sentral saat RDP

Menurut Fadli, pihak DPRD sudah menyiapkan infokus agar gambar rancangan dapat ditampilkan secara langsung dalam rapat.

Penulis: Abdul Humul Faaiz | Editor: Regina Goldie
HANDOVER
Komisi II DPRD Parigi Moutong (Parimo) menyayangkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) tidak menyiapkan bydesign penataan Pasar Sentral Parigi dalam rapat dengar pendapat (RDP), Kamis (9/10/2025). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUNPALU.COM, PARIMO – Komisi II DPRD Parigi Moutong (Parimo) menyayangkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) tidak menyiapkan bydesign penataan Pasar Sentral Parigi dalam rapat dengar pendapat (RDP), Kamis (9/10/2025).

Rapat tersebut digelar untuk membahas arah kebijakan penataan pasar dan relokasi pedagang yang masih menuai penolakan.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Parigi Moutong, Muhammad Fadli, mengatakan pihaknya ingin mendengarkan penjelasan lengkap dari dinas mengenai rancangan bydesign pasar.

“Kita dengarkan dulu, bagaimana sebenarnya bydesign dan penataan dengan segala plus minus kebijakan itu, baru nanti kita sama-sama menanggapinya,” ujarnya.

Baca juga: Bupati Sigi Lantik Sejumlah Pejabat, Tegaskan Jabatan Bukan Hak Tapi Amanat Penuh Tanggung Jawab

Menurut Fadli, pihak DPRD sudah menyiapkan infokus agar gambar rancangan dapat ditampilkan secara langsung dalam rapat.

“Sengaja kami siapkan ini infokus, mungkin ada gambar yang bisa ditampilkan berdasarkan kebijakan yang sudah diambil, baru kita sama-sama dengar pendapat,” katanya.

Namun, Kepala Disperindag Parigi Moutong, Fit Dewana, mengaku belum menyiapkan bydesign dalam bentuk visual.

“Izin, memang gambar bydesign-nya belum kami siapkan. Tapi tujuan dari pemindahan pedagang ini untuk mengembalikan konsep awal pembangunan pasar sentral,” jelas Fit.

Ia mengatakan, dasar penataan ulang pasar merujuk pada konsep pembangunan awal yang menempatkan pedagang sesuai peruntukannya.

“Jadi, di mana los sayur, los buah, dan los ikan, kami kembalikan ke posisi semula sesuai gambar awal pembangunan,” terangnya.

Fit menyebut, pihaknya juga mulai memperbaiki sejumlah fasilitas di sisi timur pasar, termasuk pemasangan meteran listrik dan pembenahan drainase.

Baca juga: Bupati Sigi dan Kemenkumham Sulteng Jalin Kerja Sama Penguatan Layanan HAM

“Drainase di sebelah timur alhamdulillah sudah mulai lancar lagi. Teman-teman pelan-pelan memperbaiki fasilitasnya,” katanya.

Menanggapi hal itu, Fadli menilai ketidaksiapan tersebut menunjukkan lemahnya koordinasi antar pihak terkait.

“Kita sudah dua minggu ini beri waktu untuk buat bydesign dan penataannya, tapi hari ini belum juga siap,” ujarnya.

Menurutnya, rancangan yang dimaksud bukan hanya soal zonasi produk, tapi juga kapasitas pedagang yang terus bertambah.

“Kalau mengacu pada konsep awal, tentu harus disesuaikan dengan jumlah pedagang saat ini. Jangan sampai tidak seimbang,” tegasnya.

Fadli mengatakan, DPRD memberikan waktu tambahan agar bydesign benar-benar selesai dan bisa ditampilkan pada pertemuan berikutnya.

Baca juga: Komnas HAM Sulteng Diskusi Bareng Polda dan Jurnalis Bahas Kebebasan Pers dan Keselamatan Jurnalis

“Kami minta desainnya disiapkan sesuai kapasitas pedagang, supaya penataan ini tidak jadi masalah lagi,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Pasar Sentral Parigi, Roy, mengungkapkan rancangan zonasi sebenarnya sudah dibuat meski belum disimpan dalam perangkat komputer.

“Desainnya sudah ada. Kami sudah buat zonasi setiap pedagang untuk dialokasikan. Hanya saja belum tersimpan di laptop, masih di handphone,” kata Roy.

Roy menegaskan, pembagian zonasi di pasar sudah disesuaikan dengan jenis dagangan di tiap sisi agar penataan lebih tertib.

“Terkait wilayah selatan, kami sudah sesuaikan dengan desain itu. Jadi penataan ini sebenarnya sudah kami rancang,” pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved